“Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari
inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan
segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum
tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya
menyapa Anda inilah hari Anda.”-buku la tahzan
hari ini adalah milikku,memang cukup sulit melupakan kesalahan
dia. Menganggap semua baik-baik saja,keburukannya masih terlihat jelas
dipikiranku. Mengapa dia tega melakukan itu padaku?apa dia membenciku seburuk
itu?atau……..aaah sudahlah.
Matahari yang telah terbenam hanya dapat terbit
setelah waktu berjalan,kemarin berbeda setelah langit mematikan cahayanya.
Ini tentu bukan kesalahan yang aku buat,ini tentang kesalahan
dia yang dulu aku kenal,sebenarnya kini aku masih mengetahui namanya,hanya saja
setelah waktu itu kami memutuskan secara tidak langsung untuk tidak lagi
berbicara.
Sebenarnya aku tak ingin membahas masa lalu ini,dan tak ingin
pula meratapi masa depan hanya alasan DIA. Karena seseorang yang menangis sedih
menatap masa depan adalah yang menyangka diri mereka akan hidup kelaparan,
menderita sakit selama setahun, dan memperkirakan umur dunia ini tinggal seratus
tahun lagi.
Hari ini adalah milikku, hariku adalah hari ini yang ku
jalani,bukan kemarin dengan kebencianku,atau dengan masa depan yang belum tentu
bisa ku ceritakan. Jika aku sibuk dengan masa laluku,apa aku harus selalu
kehilangan jiwaku di masa lalu?atau membiarkan jiwaku terbang mendahului ragaku
di masa depan?
Aku tak mau terlalu berlebihan berangan untuk esok,karena aku
terlalu sibuk bekerja hari ini untuk esok,biarlah esokku datang dengan ketukan
terik cahaya. Sudah ada yang mengatur setiap detik berputar. Bukannya aku menyerah…aku hanya berserah dengan hari ini untuk masa esok,dan memaafkan DIA
yang ada di masa lalu.
0 komentar:
Posting Komentar