Minggu, 28 Mei 2017

Menerka Cinta yang Salah

0 komentar
Saat kamu salah menerka cintamu.
Menangis adalah hal termudah saat itu,
Namun bagaimana jika ada yang membenci tangisanku?tapi ia tak juga bisa membuat aku tersenyum.

Menerka cinta yang salah, 
Sebagai wanita kamu lah yang menjadi sampah dalam peran ini.
Ketika kau terbuang........ siapa yang peduli?kau berbekas,sedang dia Tidak!

Siapa yang ingin kamu salahkan?
Atau siapa yang bersedia menjadi alasan kekesalan mu?
TAK ADA. 

Ketika menerka cinta yang salah,
Bukan berarti kau mati,mungkin hanya ingin. 
Hidup tetap berjalan seiring cinta mu berjalan menuju muara indah lainnya.

Semoga Tuhan memberikan kamu yang lebih dari pada cinta mu yang kau terka HAI WANITA.

Kamis, 04 Mei 2017

Aku Tidak Terlalu Dini untuk Menjadi Ibu

0 komentar
Ah masa iya.
Yang benar saja, jika kamu merasakan posisi seorang Ibu... maka kamu akan lebih mencintainya.

IYA.
IYA
IYA.

Kukatakan iya, aku belum sepenuhnya dalam posisi 'Ibu' namun aku merasa sangat banyak pelajaran dari kehamilan ku yang sudah masuk 5 Bulan. Menyenangkan?ya aku berusaha selalu membawanya pada suasana menyenangkan.
Malas makan ini, jadi gasuka buah itu buah ini, gasuka sayurnya kalau itu dan banyak hal lainnya. Gatau kenapa rasa gasuka itu ada. Padahal sebelumnya tak ada saringan sepertinya untuk masuk kemulut ku.

Ah kamu terlalu dini.
Tidak sedikit yang mengatakan itu padaku, secara langsung atau tidak. Sindiran ataupun ungkapan.

aku katakan, aku tidak terlalu dini untuk menjadi seorang Ibu. Aku wanita, bahkan aku merasa Tuhan membisikkan 'bahwa aku kuat'. Saat AnugerahNYA ini ada dalam diri maka aku yakin akan banyak pertolongan untukku. 
Aku tidak dini untuk menjadi seorang Ibu, aku bahkan merasa beruntung lebih dahulu merasakan dribandingkan beberapa teman ku......
Kenapa?
Aku merasakan terlebih dahulu bagaimana jatuh cinta itu tidak mesti ke seorang pria.
Aku merasakan terlebih dahulu sebuah pengabdian ku.
Aku senang menjadi seorang istri sekaligus calon ibu. Dimana aku senang mengabdi buat suami dan keluargaku. Dimana Egoku harus aku buang jauh,walau kadang Ia tetap kembali. Dimana kata "Iya,aku minta maaf" tak boleh gengsi dikatakan. Dimana " Biar aku saja" adalah kata Indah yang bangga aku lantunkan.
Ahhh indah.

Aku tidak terlalu dini menjadi seorang Ibu.
Dimana bentar lagi akan ada yang merindukanku saat aku jauh darinya.
Sebentar lagi akan ada yang menangis karena aku. Dan terpenting aku tak sabar saat nanti kelak Calon Bayi ku mendoakan aku.

Calon Bayiku adalah tanggungan ku.
Adalah sumber pertanyaan dari Tuhan nantinya.
Adalah saksi kehidupanku.
Dan aku berharap kamu adalah pintu surga ku juga Nak.

Aku mencintai calon bayiku saat pertama kali denyut pertamanya.
Tendangannya kupinta setiap malam sebelum aku lelap.
Dan doa selalu banyak ku sebut namanya.
Kamu, semoga aku adalah orang yang amat beruntung melahirkanmu seperti Ibunda Baginda Rasulullah.

Aku tidak terlalu dini menjadi seorang Ibu.
Aku lebih suka dekat keluarga kini.
Menghargai apa yang namanya waktu bersama Ummi dan Abi.
Menghargai apa yang Ummi dan Abi lakukan. 

Diberdayakan oleh Blogger.
 

"coretan-rahmah" Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template