aku masih belajar tentang kehidupan… ada sesuatu antara
kehidupan dan tuhan,ada sesuatu yang berkilau antara keputusan dan tuhan. Aku
belum mengerti teori pelangi yang harus berwarna,dan kenapa jarak adalah
sesuatu yang memisahkan.
Selalu banyak khayalku,terlalu berat aku memikul. Aku
hidup tidak sendiri,berteman dan bercerita adalah nyataku
aku bingung kapan mimpi nyataku menghampiri berselimut dalam
dinginnya malam,aku melihat disitu tampaknya kilauan begitu menggigit. Doa yang setiap bintang
menyapa terucap,dan aku hanya menunggu atas impiku. Aku takut tuhan murka atas
tungguku tanpa doa.
Disini pelajaran hidup semakin sulit,ketika teman menjadi
sesuatu yang menjijikan,dan ketika aku terjatuh dihampanya dunia,entah sudut
keberapa aku terduduk. Aku sulit dicari sinar,terlalu terpencil tempatku. Tuhan
hanya yang disini,disampingku…aku merasakan bisikan tuhan bahwa aku disuruh
menunggu “lagi” untuk beribu kali. Menunggu untuk nyatanya impi,aku begitu
terpacu.aku tak sabar
Iya,begitu hebatnya cerita ini. Antara khayalan dengan tuhan dan
antara keputusan dengan tuhan,tuhan selalu ada disetiap pelajaran hidupku.
Tentang menciptakan,dan tentang jatuh lalu aku dibangkitkan. Melukis mimpi
adalah sesuatu kesempatan untuk dapat aku mewarna….
Sampai nanti aku
berhasil,aku tetap dengan tuhan berbicara. Begitu dekatnya kehidupan dan
tuhan,tuhan yang tak akan pernah membiarkan ku hancur dibakar waktu.
0 komentar:
Posting Komentar