Rabu, 06 Januari 2016

06-01-2016

Aku nulis ini disaat perasaan aku sendiri gak peduli.
Jadi maaf,jikalau kata ini berubah menjadi duri.

Aku tak pernah kecewa sebelumnya,apalagi untuk hal yang tidak penting.
Namun kali ini aku kecewa.
Sangat.

Aku melepaskan dengan membekali dia kepercayaan.
Namun aku hampir lupa,
Aku hampir lupa masa lalunya.
Sehingga aku tau ia mendusta di balik kepercayaanku. Maka hilanglah sudah kepercayaan itu.

Kau bilang tidak
Namun nyatanya kau berdusta
Kau sepertinya belum mengenalku lebih dekat.
Maka sini ku bisikkan.
"Aku kecewa"

Aku tak suka dibohongi,apalagi dusta mu menyakiti.
Aku benci dusta
Dan kau berdusta berulangkali.


Kau tau????
Aku jarang untuk kecewa.
Bahkan sekarang aku rasa aku membutuhkannya,ya...
Membutuhkan untuk kecewa.
Karena aku sudah terlalu percaya.

Pergilah kau dengan semua dusta yang kau ukir.
Sungguh indah dusta mu.
Bahkan kadang aku rindu.
Bahkan kadang aku tak ingin tau kau sedang berdusta.

Aku benci!
Kau beralasan
Bersandiwara seakan kau tak ingin menjadi buruk.
Lalu aku memahami
Sangat paham

Namun...
Kau dusta!!!
Kau bukan memperbaiki namum semakin menjadi.
Aku tau
Kau masih saja berdusta

Kau manusia?
Manusia macam apa yang tak bisa memilih?

Bahkan aku mundur
Agar kau tak perlu memilih.
Aku mundur
Aku tak mau dipilih olehnya.

Maaf menyakitkan,aku sedang kecewa.
Mungkim rindu kamu.
Namun
Kau dusta
Biarkan

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 

"coretan-rahmah" Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template