Senin, 20 Juli 2020

penumpang

0 komentar
Saat ini dunia sedang muram,
bagaimana Ia bisa sejatuh itu..
tak ingin rasanya berputar lagi jika tersakiti.
kalau bukan karena Tuhan menjadi alasan,mungkin ia enggan untuk menghembuskan angin.

namun...
manusia tak berhati tetap merasa aman.
mereka pikir mereka sedang disurga
namun nyatanya tidak!
mereka bahkan tidak tahu telah melakukan sesuatu yang buruk.

manusia,
selalu di baluti kepentingan..
mencari untung, tak mau rugi.
namun tak peduli siapa yang dirugikan karenanya

manusia
banyak celoteh merasa benar.
merasa ia tak punya catatan salah
bagaimana bisa seperti itu?
lalu apakah arti manusia sebenarnya?

saat ini dunia sedang memberi kode pada insan
namun belum bisa terpecahkan.
menerkalah
tentu dengan hati nuranimu, singkirkan dulu keegoisan

hai manusia,
kau memang tidak pernah bisa mendengar bumi menangis
kau memang tidak bisa melihat muka muram sang bumi
kau memang tidak bisa 
namun kau seharusnya tau bagaimana layaknya sang penumpang.
ya,
hanya menumpang.
tak lebih!!
jangan kurang ajar merusak
jangan kurang ajar berlomba menguasai,kau sadar harusnya...
kau hanya numpang

Senin, 09 Maret 2020

1 komentar
Aku rasa cukup kurang ajar diri ini menganggap kasih ibu hanya kata pemanis dalam puisi.
Padahal setiap aku terjatuh, tangan Beliau yang  letih selalu ada untuk ku genggam.

Begitu bodoh jika aku anggap raut muka beliau yang lelah adalah drama agar aku mengkasihaninya. 
Tidak. 

Waktu setiap detiknya akan merubah yang ada. 
Kini aku semakin dewasa,
Tuhan memberiku gelar ibu di usia muda. 
Ibu....
Aku pikir,  aku tidak terlalu muda untuk menjadi seorang Ibu. 
Mudah mungkin bagiku, awalnya. 

Namun Tuhan. ....
Aku salah, 
Aku berdosa, 
Mengapa kira ku begitu hina saat dulu? 
Aku merasakan apa itu sebenarnya cinta saat menjadi Ibu. 
Aku merasakan apa itu takut kehilangan setelah menjadi ibu. 
Rasanya, lebih dari jatuh cinta. 
Lebih
Ntaah bagaimana prosesnya. 

Ibu, 
Manusia yang akan selalu mencintai anaknya.  Tentu.
Manusia yang terlebih dahulu mengkhawatirkan anak sebelum diri mereka sendiri. 
Manusia yang tak ingin bahkan air mata itu basahi gadis kecilnya. 

Ibu, 
Maafkan aku. ..
Aku tau kini mengapa raut wajahmu sangat begitu lelah.
Kini aku mengerti mengapa kau rela memberi tanganmu, padahal kau tau tanganmu telah retak. 
Ibu, 
Aku mengerti mengapa kini kau rela hidupmu untukku. 

Ku rasa Tuhan Maha benar menciptakan malaikat bernama Ibu. 
Ku rasa Tuhan akan selalu benar meletakkan Surga dibawah kaki mu Bu. 
Ku rasa aku berdosa selalu membuat mu menangis, padahal kau sangat menangis saat aku menangis. 

Bu, aku hanya ingin melihat mu..
Bersama mu. ..
Di dunia maupun di Surga. 

Bahagiaku

0 komentar
Aku selalu mengira diciptakan bukan untuk dibahagiakan mereka. 
Hanya menjadi bumbu manis mereka yang pastinya akan hilang terhanyut ludah. 

Raga ku lelah mencari cara mengukir senyum indah di bibirnya, namun nyatanya aku terkadang lupa dengan bahagiaku. Dimana ia? Masih berlabuhkah di pelabuhan lainnya? 

Aku terlalu bodoh sehingga tidak bisa menghempaskan mereka yang membodoh bodohi aku. Seakan perannya selalu saja aku yang antagonis. Halah, antagonis macam apa aku yang selalu menangis.

Mungkin memang aku salah, membahagiakan mereka dengan berharap setimpal. 
Aku akan jatuh kecewa karena nyatanya berbeda. 
Aku seharusnya percaya pada kata mutiara yang selalu orang orang post di sosial media,  katanya "berharap pada manusia itu hanya menghasilkan kecewa".

Mungkin bukan mereka yang akan membuat aku bahagia
Mungkin bukan dengan mereka Tuhan memberikan aku senyum.

Namun Tuhan, 
Masih saja aku merasa sedih dan tertekan. 
Aku rasanya tidak ingin bertahan, inginnya melepaskan diri pada angin yang sedang menari sehingga aku ikut pada tariannya. 
Tapi aku tak ingin akan ada orang yang menangis atas itu.  Bukan, jelas bukan mereka. 

Rabu, 03 Oktober 2018

Jangan meremehkan orang

0 komentar
Sebenarnya,  bukan masalah siapa yang lebih dahulu tahu.
Atau bukan masalah siapa yang paling pintar.
Kadang,  kedekatan selalu disalah artikan.
Dekat bukan berarti menjadikan halal untuk menyakiti lewat kata.

Sebenarnya, apa mereka mengerti bahwa kepintaran tidak bisa dibuktikan hanya sekedar sebuah kelulusan?
Apa pintar hanya bisa dibuktikan dengan nilai diatas kertas? Atau. ...sebuah piala yang akan terpajang di lemari kamarku?

Lalu sebenarnya, kenapa semua orang mudah menilai seseorang secara global?
Seenaknya. ...

Mereka bilang aku bodoh,
Ya panggil saja aku si bodoh.
Ntah mengapa...
Aku tak akan bercerita sedihnya aku di kata seperti itu.

Teman,  sibodoh mu ini punya banyak cerita.  Kau mau mendengar?
Kurasa tak perlu.  Karena cerita si bodoh tidak akan pernah sampai ke otakmu.

Miris.  Kepintaran selalu dinilai dengan begitu gampang.
Tidak bisa ini bukan berarti tidak bisa itu.
Begitu?


Meremehkan seseorang tidak akan membuat kamu tampak hebat.
Bahkan semakin bodoh.
Menjatuhkan seseorang tidak akan membuat mu tinggi.
Bahkan semakin dalam terkubur.

Rasanya tidak adil jika mereka selalu beranggapan anak kecil tidak bisa melakukan apa yang mereka lakukan.
Mereka melupakan "belajar" dalam dunia ini.
Mereka lupa ada "belajar" di dunia ini.
Hai, belajar diciptakan bukan hanya sebagai kata penyemangat!
Belajar diciptakan untuk menjadi proses kehidupan.

Hai. ... Mereka seakan sombong
Sebenarnya titik mana didunia ini yang bisa kita sombongkan jikalau tubuh kita sendiripun bukan milik kita. 

Jumat, 13 April 2018

13 April 2016

0 komentar
Benar kata mereka,
Tak ada satupun dalam dirimu yang harus kamu perjelaskan.
Orang yang menyayangimu tak perlu penjelasanmu,karena bagaimanapun dia akan tetap menyayangimu dengan caranya. Lain hal dengan orang yang tak menyukaimu, dia tidak akan percaya apapun yang kamu jelaskan.

Mungkin kamu (sangat) sering mendengar kalimat atau rangkaian kata seperti itu.
Namun benar adanya,
Dimatamu terdapat banyak kamus akan dirimu.
Senyuman mu terdapat banyak arti yang enggan kau katakan.
Bahkan pejaman matamu saat tertidur terdapat banyak hal yang sangat mudah ku terjemahkan.
Sebegitu pintar aku tentangmu.

Namun dia, tak ingin hadir senyum di wajah manismu.
Namun dia seakan ingin kau tak tampak dimata.
Namun dia seakan enggan mengingatmu ada.
Namun dia berusaha melupakan namamu.

Kemarilah, seribu orang seperti itu tak harus membuat mu (terlihat) lemah. Bahkan bersedih,jangan!!!
Kau tak mengasihani aku?
Ada yang menangis dibalik sedihmu
Ada yang paling beruntung saat kau melukis senyum dan mewarnai rona pipimu.
Aku, ya itu aku.

Jangan!!!
Kubilang jangan, dunia sangat besar untuk selalu berpihak dengan mu.
Dunia terlalu cepat berputar untuk selalu baik padamu.
Dunia terlalu fana untuk kau cintai.

Aku tau kau merasa hampa karena mereka.
Aku tau kau merasa seolah tak ada gunanya.
Aku tau kau merasa mereka lebih hebat.
Tenanglah, itu semua hanya opini.
Beda insan beda pemikiran.
Bahkan tak sekecilpun aku menganggap kau begitu.
Kemarilah,
Tetap lah berlari saat dunia berputar.
Karena jika kau lengah, kau akan terlempar pada rotasi terjauh.

Sendirikah Aku?

0 komentar
Rasanya aku ingin menertawakan diriku sendiri.
Merobek semua angan,
Percuma!!! Teriakku.

Aku tak tau siapa yang sudi mendengar suara hati ini merintih?
Aku tak tau siapa yang sudi menghapus air mata ini?

Sendirikah aku?
Hai, dimana kah kamu yang ku harapkan ada?
Bisukah kamu yang kuharapkan berkata?
Hai
Hai
Hai
Tertawalah,karena aku sendiri.
Bahkan hati kecil sendiri sungkan menjawab

Sendirikah aku?
Satu hal yang ku tau,semu sudah mati.

Minggu, 04 Februari 2018

Siapa yang gila?

0 komentar
Memang indah sepertinya dicintai, 
Setulusnya... 
Namun paling indah dicintai dengan dihargai. Akan lebih terasa sedap bumbunya. 


Jikalau emang aku tak berhak akan apa yang aku harapkan, tolong jangan jatuhkan airmata ku. 
Atau kalau memang sakit yang kau buat terlalu perih, tolong jangan larang aku menangis. 

Aku disampingmu, namun terlihat sendiri. 
Aku rasa tak ada seorangpun yang boleh aku ceritakan. 
Aku gila!! 
Bukann kau yang gila sepertinya!! 


Sunyi itu aku,  tangis itu aku,  sial itu aku karenamu. 


Selasa, 31 Oktober 2017

Hina adalah aku

0 komentar
Aku tau, bahkan sesadar itu aku..
Bahwa kewajibanku bukan hanya sekedar memakai. Bukan hanya sekedar menutup.
Tapi juga menyempurnakannya, ah mungkin belum sampai tahap itu, tepatnya adalah berusaha menyempurnakan. Semoga Allah selalu memberiku hidayah.

Aku tau kewajibanku bukan hanya mematuhinya, namun juga ikhlas dalam patuh.
Sebagai hamba apapun yang diperintahkan seharusnya aku siap. Namun mengapa aku manja dengan mengeluh.
bahkan mungkin aku ingkar.
Astaghfirullah

Saat lantunan ayat suci terdengar, hatiku terketuk. Namun seringkali aku melupakan ketukannya, menganggap itu hanya tamu yang akan pulang.
Ah sebodoh itu aku.

Aku tau
Aku tau
Aku hambaNya
Tapi.........
Aku sombong sebagai hamba.
Banyak minta tapi diperintah malas!!

Ah hina.
Inikah manusia yang mengharap surgaMu?
Inikah manusia yang mengharap syafaat kekasihMu?
Inikah manusia yang mengharap akan kasih sayangMu?
Inikah manusia yang mengharap RezekiMu?
Pantaskaah?

Aku merunduk....
Tuhan aku malu pada Engkau.
Banyak mintaku.
Tapi aku sangat manja pada perintahMu.
Seakan menolak ingat hidupku terus berjalan.
Seakan menolak ingat bahwa kematian semakin dekat, langkahnya semakin terdengar jelas di telingaku.
Seakan menolak ingat bahwa au diciptakan untuk apa.

Aku tau..
Aku tau..
Tapi aku ingkar.

Aku tau..
Aku tau..
Aku tak bodoh, hanya hina.

TUHAN.
Semoga tulisan ini sebagai pengingat akan ku.
Tuhan titip bermiliyar rinduku pada Rasulullah, katakan padanya aku merindukannya.
Katakan padaNya aku sangat rindu.
Rindu teramat.
Tapi katakan padaNya, maaf apabila aku banyak mengecewakan Beliau sebagai umat.
Tuhan. Izinkan aku memandang wajah kekasihMu. Aku rindu. Sangat. Amat dalam.
Katakan padaNya diri yang hina selalu ingin bertemu padaNya.

Aku menangis.
Kenapa dunia begitu kejam membuatku lupa akan rindu pada kekasihMu?
Bukan. Bukan dunia yang kejam
Hanya saja hati mu sudah dikuasai syaitan.
a'udzubillahiminasyaitonirrajim.

Senin, 16 Oktober 2017

Definisi Bahagia

0 komentar
Selamat siang,
Maaf apabila aku pede mengatakan kalian menunggu tulisanku.
Tertawalah,sekarang, tak apa.

Sekarang kehidupan ku berubah. Aku masih seorang remaja, tapi akupun seorang ibu dan istri sekarang. Aaahhh bahagianya. Ya, definisi bahagia tak semudah itu, definisi bahagia bukan selamanya aku bahagia tanpa ada kerikil kecil yang tajam. 
Bahagia itu bisa saja saat aku berhasil mengalahkan egoku.
Mungkin juga saat aku bisa bergadang semalam suntuk untuk menjaga bayi kecilku, Fathimah.
Sesederhana itu.
Yaaa
Apalah bahagia
Ia cuma sekedar kata.


Kalau kata kalian bahagia adalah kita masing masing yang tentukan, maka aku 100% ada dipihak kalian.
Kau adalah definisi bahagia itu sendiri. 
Bahagia setiap insan berbeda.
Kau bisa saja menganggap luka jatuh dari sepeda adalah kebahagiaanmu, terserah... tak ada yang melarang, akupun begitu.
Kau bisa saja menganggap kesedihan mu adalah bahagia mu, ya sekali lagi terserah.....

Maka tahu apa aku tentang bahagia mu? Begitupun kamu.
Maka tahu apa kita tentang bahagia mereka? Begitupun mereka.

Bahagia itu luas, kau diizinkan untuk mendefinisikannya dengan bebas. Apapun itu

Minggu, 28 Mei 2017

Menerka Cinta yang Salah

0 komentar
Saat kamu salah menerka cintamu.
Menangis adalah hal termudah saat itu,
Namun bagaimana jika ada yang membenci tangisanku?tapi ia tak juga bisa membuat aku tersenyum.

Menerka cinta yang salah, 
Sebagai wanita kamu lah yang menjadi sampah dalam peran ini.
Ketika kau terbuang........ siapa yang peduli?kau berbekas,sedang dia Tidak!

Siapa yang ingin kamu salahkan?
Atau siapa yang bersedia menjadi alasan kekesalan mu?
TAK ADA. 

Ketika menerka cinta yang salah,
Bukan berarti kau mati,mungkin hanya ingin. 
Hidup tetap berjalan seiring cinta mu berjalan menuju muara indah lainnya.

Semoga Tuhan memberikan kamu yang lebih dari pada cinta mu yang kau terka HAI WANITA.
Diberdayakan oleh Blogger.
 

"coretan-rahmah" Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template