Senin, 24 Oktober 2016

#SaveTheWorld #NoWar #BumiMilikAllah

0 komentar
Assalamualaikum wahai bumi yang tak pernah hentinya kau berputar
Apa kabar wahai Bumi yang rela menyerahkan diri untuk aku menginjakkan kaki yang berlumpur dosa.
kenapa Kau diam hai Bumi yang selalu berdzikir menyebut nama Tuhannya.
Hai.
Yaa...
aku memanggil mu wahai bumi yang kata orang bulat bentuknya, walau aku belum mampu menatapmu.
apa itu?
apakah sekarang kau sedang menangis?
Bumi yang selalu di puja banyak insan, apa kau sekarang menangis?
kau seperti tak rela lagi untuk disakiti kami.
Tentu, aku pun tak mau engkau tersakiti.
kenapa airmata itu mengalir deras dimata mu?
maukah kau bercerita sedikit? aku akan mengerti.
aku mungkin termasuk bagian di antara orang-orang yang menyakitimu.
mereka menikmatimu, tapi tak pernah menjaga mu.
mereka menyukaimu, tapi tak pernah melestarikanmu.
Hai, mengapa mata mu begitu deras mengeluarkan airmata?
kau menangis? karena aku?maafkanlah.
akupun tak mengerti mengapa miliyaran insan seolah tak ada hati untuk melindungimu.
apa? tidak? apa yang tidak wahai bumi yang selalu dicintai namun seakan tak bisa dihargai?
jikalau kamu tidak menangis karena itu, lalu apa?
jelaskanlah...
ya? apa?
sekarang aku mngerti,hmm
kau menangis karena bodohnya manusia saling melukai dimuka bumi?
ya, sekarang aku paham.
ya aku pun begitu mereka sangat ingin menguasaimu, seakan merekalah harus berkuasa.
hingga mata nya tertutup dan seperti hatinya dicabut dan dibuang..
sehingga mereka tega menumpahkan darah
melempari batu
menanamkan peluru di badan
dan menusuk pisau pada setiap orang yang mereka kata pantas mendapatkannya.
Ya? kenapa lagi?
ya aku mengerti, sekarang kamu berwarna merah dan hitam.
tidak, kau lebih indah berwarna hijau penuh dedaunan dan biru penuh lautan. Kau indah.
saking indahnya, setiap insan ingin memiliki dan tega mewarnaimu dengan darah temannya, mewarnaimu dengan darah saudaranya. aah begitu malang kamu.

#SaveTheWorld #NoWar

Disini Tempat yang ku Pinta

0 komentar
aku senang bisa menginjakkan kaki di sini.
bukan hanya itu,namun ditempat ini aku mendaki puncak harapan
tempat aku berdiri sekarang adalah tempat yang selalu aku minta pada tuhan
aku menginginkan tempat ini harus dengan perjuangan
tempat ini bukan tempat sembarang,dimana setelah aku mendapatkan aku bisa mengkubur diri disana.
tempat ini aku anggap sebagai awal perjuangan
dimana aku merasakan suatu hal yang lain dari biasanya

berjuang yang aku maksud bukan hanya sekedar mencari angka yan tertulis pada selembar kertas jawaban
namun juga sebuah pembicaraan yang dapat ditulis dibuku kecil,yang akan aku jadikan sebuah refrensi kehidupan.
lalu berjuang yang aku maksud juga adalah sebuah gerakan bersama yang mendorong sebuah perubahan
perubahan nyatanya ada pada siapa saja yang yang ingin menggerakkan sebuah kerusakan.
ya,aku mencari teman yang ingin membantuku berjuang

disini tempat berkumpulnya orang-orang yang sangat luar biasa tuhan ciptakan.
bahkan aku merasa tuhan menyelipkan satu orang sepertiku agar bisa belajar dari kalian.
aku belajar banyak disini hanya dengan cara memandang..
sebuah perkenalan bersama orang hebat yang selalu aku kagumkan
sebuah acara yang diciptakan oleh pemuda hebat seperti kalian.
dan sebuah opini yang berdasarkan sebuah pemikiran yang sebelumnya tak aku ketahui
ya,itu pelajaran yang aku dapat disini.....diluar pelajaran kelas yang selama ini aku geluti

sekarang,sudah cukup banyak catatan kecilku
kalianlah yang mengajarkan semua secara tidak sadar kepada aku.
dari cara bagaimana aku harus tersenyum di tempat ini
bagaimana cara aku tidak boleh kalah dengan kalian.
kalian yang menuntut aku agar menyamakan langkah,walau aku merasa tidak pantas.

terimakasih kalian,tempat ini sungguh luar biasa.
tak ada penyesalan karena aku menjadikan tempat ini sebagai harapan
tak ada penyesaan karena aku menjadikan tempat ini sebagai titik awal perjuangan
tempat ini luar biasa
tempat dimana orang-orang luar biasa yang diciptakan tuhan begitu sempurna.

CERPEN

0 komentar
"Nin,hari ini lo ingatkan kalau harus jemput gue?"

"Iya ay inget,gue lagi makan dulu bawel."

Hari minggu begini biasanya gue nonton doraemon atau shincan,iya waktu kecil.kalau sekarang,gue harus bertugas jadi jurnalis sekolah. Ohiya lupa,kenalan dulu yuk sama gue siapa tau aja kita jodoh. nama gue Aya,itu nama panggilan gue,kalau nama panjang gue kepanjangan jadi gak usah tau ya. kegiatan gue cuma sekolah 5 hari,1 hari jadi jurnalis sekolahan.hobi gue emang menulis,mengarang lebih tepatnya,gue malah bercita-cita mau mengarang kalau sekolahan itu indaaaaaah,tugas-tugasnya bagaikan keindahan alam,dan ulangannya itu seenak coklat hmmm,sayang cuma karangan.

"Ay,gue udah sampai depan rumah lo" yang barusan SMS ini si Nina,Nina ini teman satu sekolahan gue,gak sekelas sih...cuma gue kenal si Nina dari eskul KIR bagian jurnalis,gue dan Nina di percaya untuk mewawancarai beberapa eskull disekolahan gue,yeaaah it's time.

"sorry sorry tadi gue nyuci piring dulu Nin,maklum nyokap lagi gak enak badan" kata gue

"yowes,gak masalah. ayo cepat naik" ujar Nina sambil medok jawa. "lo udah bawa daftar pertanyaan dari setiap eskul kan ay?"lanjut Nina

gue langsung cek tas "hmmm udah nih udah udah" untung aja gak ketinggalan,kalau  daftar ini ketinggalan bisa-bisa gue ditinggal Nina pergi. Gue kan anti banget naik angkot,soalnya gue gak bisa berdesakan,maklum gue  ada asma.


setiba disekolah,banyak banget eskul yang sudah mulai kegiatannya. Nina tiba-tiba natap gue,dan sebaliknya.gue tau maksud tatapan Nina itu kalau dia bingung eskull mana yang harus pertama  kali diwawancarai.

"Gue juga bingung Nin hahaha" ujar gue

"Rohis dulu aja gimana?kalau eskull olahraga nanti aja kalau jam mereka istirahat" nina jawab dengan tatapan pasti.

gue dan Nina menuju masjid yang letaknya agak jauh dari gerbang sekolah. "kenapa harus rohis dulu sih?kenapa gak futsal atau basket gitu nin?kan ada cowok kece " ujarku 

"ah lo ay, lo ingatkan di surabaya lo punya pacar?inget andi ay inget HAHAHA" Nina tertawa lebar

"iihh apaan sih,siapa sih yang gak ingat Andi pacar gue yang superrrr ganteng itu." jawabku dengan balik menertawakan Nina 

suasana di masjid adem banget,gue gak tau karena faktor orang beribadah atau faktor karena ada pohon besar di depan masjid. terdengar suara orang mengaji dari dalam masjid,duh adem banget. lama kelamaan gue jadi anak rohis juga nih.

"kita wawancarai ketua rohis dan ketua keputriannya aja nin?"

"oke,semoga mereka ada deh ya"

"pasti ada deh,masa iya ketua gak datang.mending gue aja yang jadi ketua haha"

"hus ngawur aja lo ay kalau ngomong haha" 

jujur,gue dan Nina kurang tau siapa yang menjabat jadi ketua Rohis maupun ketua keputrian. soalnya setiap keputrian gue selalu aja banyak alasan untuk tidak ikut,mungkin Nina begitu juga. tampak di depan teras ada wanita berjilbab panjang berjalan ke arah sekretariat rohis,yaa itu Rita. Rita itu anak kelas gue yang kebetulan dia itu selalu memimpin ngaji setiap hari jum'at.

"eeeh Rit" teriak gue 

Rita langsung menoleh kebelakang "eh Aya,assalamualaikum..."

"waalaikumsallam warohatullahi wabarokatuh" jawab gue dan nina serempak

"hh gini rit,gue minta tolong ya? disini ketua rohis dan ketua keputrian siapa ya?" tanya gue to the point

"oh kalian mau mewawancarai ya,oke oke tunggu sini gue panggilin dulu ya" jawab rita dengan senyumnya yang anggun cetar membahana ulalala~

tidak sampai 10 menit,datang Rita diiringi oleh seorang cewek dan seorang cowok, pasti mereka ini yang akan gue wawancarai. muka mereka cerah-cerah,kira-kira mereka pakai pembersih muka apa ya?

"thanks banget ya rit hehe" ujar gue dengan lembut,mengikuti gaya rita gitu deh.

sudah hampir 15 menit kita mewawancarai,akhirnya selesai juga. masih banyak eskul eskul lainnya yang harus kita wawancarai. "semangat" ujar gue dalam hati.


"EH TOLONG AMBIL BOLANYA DONG!" teriak seseorang 
pandangan gue langsung gugup dan bodohnya gue hanya memandangi bola itu mengelinding. Nina langsung sigap berlari mengambil bola itu.

"Nih"kata Nina pada cowok itu. cowok itu tampak keren dengan seragam futsalnya. cowok itu malah memandangi gue dengan tatapan nanar.

"thanks ya"ucap cowok itu ke Nina, "ini temen lo?" tanya cowok itu ke nina sambil menunjuk gue.

"Haa..iya iya kak" jawab nina,nina tampak salting.

"Temen lo idiot ya?" 

sial,cowok itu pasti bilang kalau gue idiot,menyebalkan!

"eeeh enak aja lo bilang gue idiot!! tampang cantik kaya gue idiot?haah?"jawab gue dengan kesal

cowok itu sama sekali tidak menjawab ucapan gue,dia langsung pergi kelapangan. gue semakin kesal dengan cowok itu,ternyata namanya "RAKA" ya namanya tertera di punggungnya.

"DASAR RAKA"teriak gue menghadap kelapangan. dia cuma melihat dan dia cuek banget sama gue

"eeh ay,sembarangan. jangan ngomong gitu" ucap Nina dengan keningnye mengkerut

"emang kenapa?dia udah hina gue."

"Kak Raka itu ketua Futsal sekolah kita Ay,dia yang akan kita wawancarai nanti. dia keren gitu kok malah lo benci sih?" jawab Nina nyerocos

"Ha?macam dia ketua futsal? gue males wawancarai dia,lo aja ya nanti. dia gak keren Nin idiiiih" gue semakin kesal saat Nina bilang kalau Raka itu keren


gue cukup lega,setelah mewawancarai semua eskul,tinggal futsal doang. gue males ketemu si Raka dan harus mewawancarai cowok tengil kayak dia. gue dan Nina beristirahat sebentar di kantin. siang-siang begini minum Es teh manis buatan ibu kantin memang segerrrr..ggeeeerr

"eh Nin,Andi mau kejakarta nin." ucapku histeris saat membacakan sms Andi ke Nina

"serius?waaaah kenalin gue dong ya ya"

"sip deh Nin...gue seneng banget"

ohiya,Andi itu pacar gue loh,dia tinggal di surabaya. gue kenal dia waktu Andi jadi tetangga gue di jakarta,tapi Andi cuma tinggal dijakarta selama 3 bulan,dan balik ke surabaya. yaaa hubungan gue dan andi itu semacam "LDR" atau long-distance relationship. walaupun begitu gue percaya banget sama Andi kalau dia gak akan macam-macam dengan cewek surabaya disana,ya intinya sih kepercayaan.

"ayolah Ay kita wawancarai kak Raka yuk" rayu Nina

"ogah ah ogah,kita wawancarai wakilnya aja deh"

"kan ada ketuanya,kenapa harus wakilnya?lo takut ya sama kak raka?"

"gue gak takut,gue cuma males ketemu sama cowok tengil macam dia"

"dia gak tengil,percaya deh sama gue ay"

"lo suka yaaaaa sama si Raka Raka itu?" tanya gue dengan tatapan sinis.

pipi Nina tiba-tiba memerah,pasti Nina beneran suka deh

"ah lo Ay....."pipinya Nina semakin memerah

"iyakan?"

"iyaa."

"HAHAHAHA LO SUKA SAMA COWOK TENGIL RAKA ITU?"

"sst AYA!!!! jangan berisik,nanti ada yang denger. Raka itu temennya dimana-mana,takut ada yang ngaduin."

"iya iya. pantes aja lo ngebet pengen wawancarai  tuh cowok"

Akhirnya gue luluh juga dengan tampang Nina yang melas. gue paham kok bagaimana orang jatuh cinta,pasti pengennya ketemu dia terus,apalagi kalau bisa dapat waktu wawancara gini kayak Nina dan Raka,pasti Nina akan salah tingkah,asli ini ngakak!

"tuh Raka" tunjuk gue keujung lapangan. si Raka ternyata lagi istirahat sendirian lagi,otomatis gue dan Nina mendekat dong .

"hmm maaf kak Raka" ujar Nina dengan santun.

Raka langsung menoleh dan menyudahi tegukan minuman dia

"eh iya ada apa?"dia agak sedikit terkejut,dan parahnya dia natap gue sinis "Lo mau berantem sama gue lagi dek" lanjur Raka dengan nada mengejek

"DEK ADEK,emang gue adek lo!! gue disini mau wawancarai lo sebagai ketua futsal,ngerti?jangan GR deh" jawab gue dengan kesal dan membuang muka

"oh" jawabnya singkat "yaudah deh ayo Nina kita mulai aja wawancaranya"lanjut Raka

Muka Nina semakin memerah saat Raka memperhatikan name tag yang di pakai Nina,sehingga Raka tau namanya Nina. Nina langsung duduk disamping Raka,sedangkan gue gak dapat tempat duduk,Raka sengaja menjulurkan kakinya ke bangku agar gue gak dapat duduk,menyebalkan!

"mau nanya apa Nina manis?" Raka malah menggombali si Nina

"eh gak usah sok manis deh lo didepan temen gue" bantah gue

"gak usah sirik,disini lo gak dikasih kesempatan untuk ngomong apapun. kalau lo masih ngomong,gue gak mau wawancara HAHAHA" jawab Raka dengan tengil.

baru kali ini gue ketemu sama kakak kelas yang tengil banget,Nina ini di apakan sih bisa jatuh cinta sama cowok tengil kayak Raka?untung aja Andi baik huft. akhirnya gue cuma bisa diam di tengah-tengah wawancara,seperti menemani sepasang kekasih pacaran saja. Nina tampak senang dalam mewawancarai Raka.

"thanks banget ya kak atas waktunya" ucap nina dengan senyumannya yang manis

"iya" Raka balik memberi senyuman pada Nina. sedangkan gue seperti angin lalu,BODO.

"kita langsung pulang Ay?" tanya Nina

"gak,kita ke Surabaya dulu aja deh,gue mau ketemu Andi" jawab gue ngawur

Nina cuma ketawa,pasti ini efek orang jatuh cinta. klepek-klepek-klepek,dunia berasa cuma Raka doang yang cool,berasa cuma Raka doang yang bisa tersenyum.


HUAAAAAA....... sekarang udah hari senin aja,hari ini sepulang sekolah gue dan Nina harus pergi ke percetakan untuk mencetak hasil wawancara yang udah Nina ketik semalam. 
Hari ini cuaca buruk,cuaca hujan dan tidak memungkinkan untuk upacara. jadi pelajaran pertama sudah dimuali sejak pukul 7.00.

"Lo udah ngerjain PR matematika Ay?"tanya yulia temen sebangku gue

"hmmm udah"

"lihat dong ay,gue males ngerjainnya nih"

gue gak terlalu buruk sih dipelajaran Matematika,gue agak sedikit suka dengan pelajaran ini. tapi tetap aja gue gak bisa jadi master of mathematic dikelas. Pak Warsono memasuki kelas dengan ketukan sepatunya yang menggelegar cetar membahana ulala~ seketika angin berhembus kencang,ditambah suara petir yang gak mau kalah dengan sepatu pak War.
Pak War menjelaskan tentang Inegral yang baru saja di pelajari minggu kemarin. Pak war cukup menarik kalau mengajar, beliau selalu membuat kepercayaan diri gue meningkat,dan pak war ini salah satu nominasi guru terfavorite disekolahan.

Akhirnya jam pulang tiba,Hujan sudah agak reda. namun petir tetap saja menggelegar,bagaimanapun cuaca gue tetap harus pergi ke percetakan sama Nina.

"Ay" sapa Nina dari belakang,sambil menepuk bahu gue

"eh Lo nin,gimana nih kita nuggu hujan reda atau langsung pergi?"

"hhhmmm gini,gimana kalau gue aja yang pergi ke percetakan?"

"dih kok begitu?gak bisa dong ini kan kewajiban gue juga"

Tiba-tiba Raka datang dengan gayanya yang sok cool,ih.

"gimana nin?ayuk berangkat sekarang. keburu hujan makin deras" kata Raka

gue hanya menatap Raka,lalu menatap Nina,dan begitu terus.

"Nin,maksud lo.... lo mau berangkat sama cowok tengil ini?" tanyaku dengan nada kesal

"iya Ay,gapapa deh kalau gue aja sama kak Raka yang pergi" aya menjawab

"yaudah terserah lo" gue langsung pergi meninggalkan Nina dan Raka. namun sesampai di depan ruang guru,gue lupa kalau gue gak ada teman pulang. langsung tanpa berfikir panjang gue nyamparin Nina yang masih berdiri didepan kelas

"EEEHH NIIN!!"

"ada apa ay?"

"gue pulang naik apa?"tanya gue agak malu,karena gue tau pasti Raka menertawakan gue.

"ini,lo bawa motor gue aja. nanti gue jemput dirumah lo ya? tadi sih lo asal kabur aja"

"oke"gue langsung lari menuju parkiran.


 Hari sudah semakin malam,tapi Nina belum juga menjemput motornya.gue cuma penasaran doang bagaimana tadi Nina ke percetakan?apa dia bener atau ma,ah ngawur karena ditemani oleh Raka? lebih baik gue nelpon Nina.
aah nomor Nina malah sibuk,pasti dia sedang pendekatan dengan Raka deh. ah mungkin besok saja gue nanya ke Nina,sekalian gue mau nanya ke Udin bagaimana sifat si Raka,kebetulan kan Udin anak futsal juga.gue takut Raka cuma mau mempermainkan Nina,kalau itu terjadi gue akan nonjok Raka sepuas hati gue secara gratis!
tapi tiba-tiba Nina menelfon gue balik

"Hey ay,sorry ya. tadi lo nelfon gue ya?ada apa?"

"kapan lo mau jemput motor kesayangan lo itu?"

"besok aja deh,gue kerumah lo naik angkot. jangan lupa pagi-pagi di panasin tuh motor,biar gak basi"

"iyeee gue paham. gimana tadi?"

"tadi lancar kok,si kak Raka nraktir gue nonton bioskop loh. aduuuuh gue seneng Ay,sumpah!!!!!"

"hati-hati raka cuma beri harapan palsu lagi. sebenarnya gue mau nanya gimana di percetakan,bukan cowok tengil itu"

"ih Raka baik kok,suer deh...... oh itu hehehe lancar kok kalau masalah itu, lo tenang aja"

gue tetap gak yakin raka it baik hmm...


PAGI DUNIA,pagi ini gue senang banget loh. Andi jadi ke Jakarta,dan pagi ini Andi masih ada di bandara surabaya. duuuuh senengnya,secara udah hampir 4 bulan gue gak ketemu dia. pasti Andi semakin kece deh.

"Aya,itu teman kamu udah jemput. kamu kok malah masih dikamar aja sih?" kata ibu memecahkan kebahagiaan

"iya bu iya,hehe" jawab gue dengan cengengesan alias kesenangan

ternyata benar Nina udah sampai di depan rumah,bahkan dia udah ngeluarin motor keluar pagar

"Pagi NINAAAAA. muah muah" kataku dengan kesenangan. tentun Nina bingung,gak biasanya gue senang sepeti pagi ini.

"demam?istirahat aja deh"

"ih,apaan sih?lo harus denger kalau gueee AAAaAaAaAaAa"

"kenapa?lo jadian sama Andi?"

"lo yang demam kali Nin. Andi mau kesini Nin kesiniiiiii"

"oh iya lo udah 9 bulan sama Andi ya. ciye"

di perjalanan menuju sekolah gue masih aja teleponan sama Andi,oh iya pasti lo bingung kenapa Andi bisa kesini,emangnya dia gak sekolah? dia masih sekolah kok....cuma dia ada acara keluarga dijakarta,jadi izin gitu.

rasanya ingin cepat-cepat pulang sekolah,mungkin ini yang namanya rindu selalu datang kepada siapa saja yang sedang dilanda cinta.udah ini kenapa gue jadi puitis?

"Eh aya,dapat salam loh" lontar udin. udin ini salah satu anak futsal,yang kemarin gue ceritain kalau gue mau nanya seputar raka sama dia.

"apaan sih din?"nada gue nyolot

"LO DAPAT SALAM DARI RAKA" teriak udin didepan kelas

seluruh isi kelas pada ketawain gue,sumpah ternyata Raka itu terkenal banget. gue semakin curiga apa dia setia sama Nina atau gak.

"Raka siapa ay?"tanya yulia mendekat

"itu kakak kelas anak futsal yang tengil gilaaak"

"lo suka sama dia?"

"idih kagak deeeh" jawab gue "eh Din,sini deh lo!!" perintah gue ke Udin untuk mendekat

gue bicara 4 mata,hanya 2 mata gue dan 2 mata udin.

"din,gue tau pasti raka itu gak ngucapin salam ke gue. pasti dia malah hina-hina gue di depan lo. iya kan?" tanya gue

"kok lo tau?iya dia itu kayakya sebel banget sama lo deh. kenapa sih?" Udin semakin serius

"mana gue tau,dia aja yang tengil"

"dia itu baik loh. dia juga lagi pendekatan sama temen lo Nina anak kelas sebelah kan?"

"nah pasti dia cerita sama lo ya? sekalian gue mau nanya,dia serius kagak sih sama Nina?gue takutnya Nina cuma dimainin sama tuh bocah tengil"

"lo tenang aja Ay, si Raka orangnya setia kok. lo bisa percaya sama gue."

walaupun Udin ngomong kayak gitu,kenapa gue gak percaya ya. gue juga gak mau terlalu ikut campur urusan Nina,nanti Nina fikir kalau gue gak suka dia pacaran.

jam pelajaran bu Siti di perpanjang,Bu siti selalu saja begitu,selalu memperpanjang jam pelajaran kalau sekelas belum ada yang mau baca puisi di depan kelas. menyebalkan,bu siti gak tau apa kalau gue udah gak sabaran ketemu Andi?apa perlu gue umumin didepan kelas?
Nina tetap nungguin gue didepan kelas,dia gak sendiri. Nina ditemani Raka di depan kelas,mereka tampaknya benar-benar saling mencintai.

"Yasudah,hari ini ibu maafin. lusa ibu tidak mau tau,harus ada yang baca puisi di depan!!"

akhirnyaaaa.....aaaaa....aaaaaaaa. gue rasanya mau sungkeman sama Bu Siti,mau mandi kembang,yasinan kalau perlu.

"Nin ayok pulang" ajakku cuek,gue cuek karena ada si Raka

"lo pulang sendirian lagi aja gih sana Ay" ucap Raka. Raka tau dari mana nama gue Aya? ah bodoh,gue kan temennya Nina pasti dia tau lah kalau gue Aya.

"enak aja. Nina temen gue,siapa lo?"

"Gue pacarnya Nina." jawab Raka dengan gaya coolnya

gue nelen ludah,gleek. gue kayak gak percaya kalau Nina dan cowok tengil itu udah jadian.

"eeeeh Rak,aku pulang sama Nina aja deh. kasihan dia,maaf ya." ucap Nina sebagai penengah "nanti gue jelasin Ay." bisik Nina kekuping gue

"yaudah sayang,hati-hati yaa"ucap raka

gue dan Nina tetap diam-diaman di perjalanan menuju parkiran. saat Nina menghidupkan motornya
"Ayo Ay,naik. nanti gue ceritain dijalan"

gue tetap diam,sampai-sampai ada telepon dari Andi.
 "sayang,aku ada di depan sekolah kamu nih. kamu pulang bareng aku ya?"

"haaah?iya iya" jawab gue. kali ini gue kaget,Andi jemput gue.........

"NIN,berhenti deh." perintah gue,gue langsung turun dan berlari sendiri ke gerbang

tampak Andi memakai kaos dan jeans,gue terdiam tanpa menyapa Andi sedikitpun. gue masih gak percaya kalau dihadapan gue itu andi,dunia ini berasa berhenti.

"ANDIIIII.........." teriak gue sambil melambai tangan. ternyata suara gue kekerasan sampai-sampai semua mata tertuju pada gue,agak malu sih ya kayak orang kampung teriak dijalan.

gue seneng banget akhirnya bisa ketemu sama Andi,wajah Andi gak berubah,dia cuma tambah ganteng aja. gue gak pernah nyangka kalau Andi akan jemput gue.
"tin tin tin tin"  "Aya" suara itu berirama dengan suara klakson.
gue langsung menoleh kebelakang.

"eeeh nina,sini nin sini" ajak gue ke Nina.

gue hampir lupa kalau Nina minta dikenalin dengan Andi,pasti Nina akan bilang kalau Andi lebih ganteng dari pada raka,pasti!!

"ehhhm Nin,ini namanya Andi. cowok gue yang sering gue ceritain itu loooh" ujar gue tersipu

"hmm hmm jadi kamu ceritain apa aja nih tentang aku ekhhm ekhhm" jawab Andi ngeledek

Nina cuma ketawa sambil menjulurkan tangannya "Nina hehe"

"gimana kalau kamu aku traktir makan siang?sekalian lo juga boleh kok Nin" ujar Andi

"serius sayang?Nina boleh ikut?seharusnya sih Nina nih yang nraktir kita,soalnya dia baru jadian sama kakak kelas" ledek gue

Akhirnya waktu yang gue idamkan itu datang juga,gue gak mau lepas rasanya dari tangan Andi. sedangkan Nina seperti bodyguard gue gitu ihihih.

"dear diary,tolong hentikan hari ini.tolong jadikan hari ini selalu berulang didalam hidupku. aku gak tau kalau pelangi hari ini bisa berkenalan denganku,aku gak tau kenapa hari ini cahaya bisa menerangiku. aku senang sekali.
dear diary,aku merasa sempurna saat bintang bilang cinta padaku,bahagianya aku berkeliling dunia."

seharian sama Andi itu adalah hal yang luar biasa bagi seorang LDR kayak gue. sayangnya Andi gak bisa lama-lama di Jakarta,dia gak mungkin ninggalin pelajarannya begitu saja. bagaimanapun gue senang untuk 3 hari ini sama Andi.


"eh ay,hari ini percetakan akan ngirim majalah kesekolah kita" ujar Nina

"serius? berarti nanti pulan sekolah kita tungguin di sekretariat dong?"

"yaeyalah. sekalian lapor keuangan sama bendahara."

"yaudah deh."

setelah melaporkan rincian keuangan wawancara  dengan bendahara,majalah sekolah belum juga datang.
"Gue kantin dulu ya nin,perut gue keroncongan. ikut ga?"

"gak deh"jawab Nina lemas

di kantin banyak banget muka-muka yang gak gue kenal,anak-anak kelas 11 udah pada pulang semua.
"Bu..soto sama es teh ya"

"belum pulang sih neng?"

"iya bu lagi ada urusan"

bener-bener deh soto ibu kantin enak banget,Nina pasti nyesel gak mau ke sini.
"sendirian dek?" sapa seseorang.

"dih tengil amet lu manggil gue ADEK. sana lo ah" ucap gue. ternyata dia Raka cowok tengil itu loh,masih ingatkan?iya pacarnya Nina

"lo yang tengiil! Nina mana?" Raka malah duduk dihadapan gue

"siapa yang nyuruh lo duduk? lo kan pacarnya,kenapa lo nanya ke gue?payah"

"gue mau lihat cara orang tengil makan doang. maksud gue kenapa dia gak ikut kekantin juga?"

"eh lo jadi orang jangan ngeselin ya"gue mulai bete "gue udah gak nafsu makan lagi tau gak!!!!!" kali ini gue bener-bener marah sama Raka. gue langsung ninggalin kantin

"eehh eh kok lo marah sih sama gue?kenapa sih lo itu gak suka sama gue?Nina aja suka sama gue."

"ITU NINA BUKA GUE!!!!!!" gue langsung lari ke sekretariat KIR

didepan sekretariat ada Nina yang sedang mengurusi majalah sekolah,gue lihat kebelakang masih ada Raka yang ngejar-ngejar gue.

"sini Nin biar gue aja yang ngurus" kata gue sambil menyerobot

Nina langsung mundur dan mendekati Raka yang sedang berjalan kearah sekretariat,untung aja ada Nina.
akhirnya urusan majalah sekolah sudah selesai,biasanya sih majalah sekolah ini akan di jual dengan harga 500 Rupiah permajalah. uang dari majalah itu nanti akan dimasukan ke uang Kas jurnalis.


5hari yang akan datang..............

"aya,sorry ya gue gak bisa masuk sekolah.gue lagi sakit nih" telpon dari Nina membuat Aya pusing bagaimana nati dia harus sampai sekolah

"haaah?sakit apa lo?"

"demam Ay,doain gue ya"

"oh iya pasti dong pasti,cepet sembuh ya muah"

"thanks,yaudah ya.." suara telepon pun terputus.

sial,gue harus pakai apa biar sampai sekolah dan pulangnya nanti? "MAMAAAAAAAA" teriak gue dari kamar,gue yakin suara gue barusan pasti bisa bikin serumah gempar

"MAMA,aku berangkat pakai apa nih? Nina sakit ma,sekarang udah jam setengah 7 ma....apa aku bolos aja ya" ucapku tanpat titik koma

"ssssst kamu berisik banget sih. yaudah kamu naik angkot aja,kalau pagi kayak gini biasanya jarang yang naik angkot jurusan sekolah kamu"

"ah mama,nanti aku sesak nafas ma"

"ayolaaah kamu coba,bawa obat kamu."

curhat sama nyokap pun gak membuat masalah selesai,malah membuat masalah menjadi sangat masalah. hati gue gak karuan kalau naik angkot,gue takut kejadian waktu SMP terulang lagi,gue Asma ditengah jalan dan harus dirawat inap selama seminggu,itu semua karena angkot. ditengah jalan gue berharap kata-kata mama benar,kalau angkot sepi. dan gue lebih berharap kalau gue dapat tebengan.
"TINNN...TIINN..." gue berharap suara klakson ini suara udin,Mila atau siapapun yang mau nebengin gue. oh ternyata itu Raka,masa iya gue harus nebeng dia sih?ogaaaah................... ternyata Raka memang gak mau nebengin gue,dia malah nertawain gue "yaaah naik angkot dek?" lalu dia pergi begitu saja sambil bunyikan klaksonnya,sial.

setiba di gerbang sekolah sudah pukul jam 7 kurang 3 menit,nyaris gue telat. dada gue agak nyesak karena harus berjalan cukup jauh,untung nyokap ingetin bawa obat tadi pagi.

"ayyyy ikut anak-anak yuk kekantin" ajak yulia

"ayok deh dari pada gue bete"

dikantin itu benar-benar dikuasain kelas gue,di kantin rata-rata anak-anak kelas gue.

"ay sini deh" udin menarik tangan gue secara paksa

"apasih din?"

"emang temen lo udah putus sama raka?"

tersentak,gue diam,hening. perasaan Nina dan raka baru banget jadian. pasti si Rakanya macem-macem deh

"s-e-r-i-u-s din?"

'emang lo gak tau?"

"gak sumpah! pasti ini cowok tengil itu macam-macam deh,awas aja kalau ketemu.pantes aja temen gue sampai sakit" jawab gue sambil mengepalkan tangan

"kagaak. malah kata kak Raka,Nina yang mutusin dia semalam"

"masaaaa...." jawab gue agak gak percaya

gue gak yakin Nina yang mutusin,bukannya dulu Nina yang demen banget sama Raka? bukti kedua,Nina sampai sakit gitu. gue semakin yakin kalau Raka itu selingkuh atau apalah. awas aja cowok tengil itu.

dunia memang sempit,atau sekolahan gue yang sempit sih?kenapa setiap gue kemana aja pasti ada RAKA!!!?! gue mencoba cuek sama Raka,cuma dasar cowok tengil itu aja keganjenan,hmmm playboy.

"eeh mana Nina?"ujar Raka sambil narik tangan gue

"ngapain lo nanya Nina?lo udah nyakitin Nina terus lo nanyain dia?playboy lo!!"

"gue nyakitin Nina?..................." tanya Raka dengan tampang kebingungan

"iya,lo pasti putusin Nina karena lo punya cewek baru kan?"

"jangan asal nuduh lo!!! Nina yang putusin gue,tanpa alasan. makanya gue mau minta keterangan sama dia" raka tampak kesal,dan baru kali ini gue lihat Raka sesebal ini sama gue. "emang dia gak cerita apapun sama lo?" lanjut Raka

"gak" gue semakin bingung dengan Nina,apa ini ada hubungannya sama dia sakit "dia tadi telpon gue,katanya dia sakit"

tampak rasa khawatir timbul dimuka Raka saat gue bilang Nina sakit "dia sakit apa?kenapa?atau gara-gara gue ya?duuuh"

kali ini gue menghela nafas,mencoba baik sedikit sama cowok tengil ini. "sorry lo beneran sayang sama Nina?" tanya gue agak mengintrogasi

"YIYALAH AY, gue gak akan nembak Nina kalau gak sayang. dan gue gak nyangka hubungan gue gak sampai lama" ucap raka agak sedih,miris.

"oke sorry,nanti gue coba tanya ke Nina deh" ucap gue,dan segera meninggalkan cowok tengil.

namun Raka mencoba mengejar gue,dan menatap mata gue "serius kan lo mau nanya ke Nina?bilang gue masih sayang sama dia" tatapan Raka tampak berharap sekali Nina akan balik kepelukannya. sepertinya Raka serius sayang sama Nina.

Sepulang sekolah,gue mencoba menelfon Nina.

"hai Nin,gimana keadaan lo?baikkan kan?maaf ya gue gak sempat jengukin"

"masih kurang enak badan Ay,iya gapapa"

"oh ya gue mau nanya boleh ya? lo jangan marah."

"ah?apa?hhh..ii..yaaa..iya iya Ay" suara Nina ampak gugup

"lo putusin kak Raka?"

"sejak kapan lo manggil kak Raka dengan sebutan 'kak'?"

"whatever laaaah,tapi bener?"

"iya.. lo tau dari mana?"

"dari Raka langsung.awalnya gue gak percaya,kalau lo yang mutusin. secara kan gue tau lo sayang banget sama Raka. btw kenapa?"

"gue udah gak cocok,lo gimana sama Andi?"

"gak cocok?kan baru sebentar? kok tiba-tiba nanya hubungan gue sih?ngeles aja lo"

"yaaa kan kata lo Raka ga baik"

"jadi lo putus gara-gara KATA GUE?duuuh maaf ya,ternyata Raka bener-bener sayang sama lo,dia cerita semua ke gue. lo tetep mau putusin dia?"

"teteplahh.udah gue tambah sakit nanti ngomongin itu"

"yaaah tapi kan.."

"udah gue mau istirahat ya Ay,sorry" Nina memotong pembicaraan gue,dan langsung menutup telepon,aneh!

gue ngantuk,besok juga gue harus ulangan matematika. jadi malam ini gue harus ekstra belajar biar bisa kalahin si ratih si master of mathematic . mungkin malam ini gak boleh ada yang gangguin gue termasuk Andi,makanya HP sementara gue matikan,Andi pasti ngertiin kok hihi.

gak kerasa udah pagi aja,buku matematika bertebaran di penjuru kasur gue,hari ini gue harus naik angkot LAGI.....
sekali lagi,Pak war datang dengan ketukan Kakinya yang cetar membahana ulalala~untung aja cuaca kali ini gak hujan diiringi petir.

"eh sial amet lo Ay,gue kemarin SMS ke hape lo gak dibales-bales sih.padahal gue nanya MTK" kata yulia setelah mengumpulkan lembar jawaban.

"hehe sorry sorry bos,kemarin gue fokus ulangan nih. mau kalahin ratih hehe" jawab gue sambil cengengesan

untung Yulia ingetin kalau HP gue sejak malam mati,gue langsung ambil HP gue. pasti Andi kangen berat deh sama gue sejak semalam hihi,tuhkan bener ketika gue lihat banyak banget SMS,rata-rata dari Andi semua. gue pun ketawa kecil sendiri

"sarap Ay?"tanya yulia
"ssst...pacar sms"
"biasa deh orang LDR ma"ejek Yulia

Gue terdiam,tetap terdiam........apa salah gue?kenapa dengan gue?ooh mungkin ini mimpi. gue minta tolong saa Yulia untuk bacain SMS dari andi saking gue shocknya....

"dengerin ya Ay."
lalu yulia langsung membaca Sms itu secara pelan-pelan
"maaf sayang,kamu kok HP kamu mati?aku mau ngomong sesuatu yang penting sama kamu. aku gak bisa lagi terusin hubungan kita ini,aku merasa kita udah gak cocok lagi. aku minta maaf ya,mungkin ini jalan terbaik buat kita. makasih selama 9 bulan ini ya sayang."

tenyata semua memang bukan mimpi,Andi benar-benar mau mengakhiri hubungan ini. air mata gue gak bisa di bendung lagi,rasanya ingin pulang. gue malu dengan mata semab gue ini,sedangkan Yulia sangat setia membujuk gue. tapi ini tetap perasaan,padahal baru saja gue bahagia karena Andi bisa datang ke Jakarta,tapi kenapa semuanya malah kayak gini. gue cuma membalas SMS Andi dengan satu kalimat "YA,LO JAHAT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" lalu Andi hanya membalas dengan kata "MAAF" 

rasanya pulang sekolah ini,gue mau langsung terjun kerumah Nina. mau curhat sama Nina,karena cuma Nina yang udah pernah Lihat Andi secara langsung. gue tau Nina lagi sakit,dan baru putus cinta juga,cuma gue gak tau harus cerita kesiapa lagi.

setiba dirumah Nina,tampak Nina yang sudah agak segaran,dan tampak sudah agak baikkan.

gue menangis setetes setetes dan setetes.

"lo kenapa Ay?" tanya Nina sambil menghapus air mata gue

"Gue putus sama Andi."

Nina tampak shock mendengar berita ini. sambil menangis gue ceritain semuanya ke Nina. Nina langsun memeluk gue "sabar ya Ay,orang kayak Andi gak pantes lo tangisin." gue gak merespon kata-kata Nina,gue tetap menangis.
Nina mengizinkan gue nangis sepuasnya dikamar dia,anmun sebelumnya gue bilang ke Nina "maafin gue Nin,lo lagi sakit tapi gue nyusahin"

"gapapa,gue seneng kok lo curhat sama gue"

udah hampir beberapa jam gue menangis,sampai gue ketiduran dengan mata yang sembab. nyokap juga mulai miscall miscall HP gue.

"Nin,gue pulang dulu ya. thanks banget bangeeeeeeeeeeeeeeeeeet nin" ucap gue sambil menangis

"lo yakin pulang dengan keadaan kayak gini?" "gue antar ya" lanjut Nina

"gak usah,lo lagi sakit. nanti nyokap lo ngamuk"

gue pulang dengan mata yang sembab,seenggaknya gue agak sedikt tenang curhat sama Nina,dan Nina memang teman gue yan baik,selalu ada buat gue!
setiba dirumah nyokap gak ada.
"mama dimana?" sms gue
"mama lagi belanja bulanan,tadi mama mau ngajak kamu. yaudah makan dulu sana!"

gue bener-bener gak nafsu makan,gue cuma bisa nangis dan nangis..................................................................................................................................................


udah 3 bulan setelah hubungan gue dan Andi berakhir,sekarang Nina juga udah bisa antar jemput gue lagi. di sekolahan Raka tetap aja ngejar-ngejar Nina,cuma Nina selalu menolak. sekarang gue juga gak akan nyebut Raka dengan cowok tengil lagi,karena gue tau Raka itu baik dan setia. coba aja Andi ngejar-ngejar gue lagi ke Jakarta,huuuff itu gak mungkin deh ya,mimpi!!!!

gak secepat itu gue bisa hilangin kenangan selama 9 bulan sama Andi,namun kata Nina dengan jalannya waktu gue pasti bisa lupain Andi.
Nina lebih beruntung dari gue,Nina masih dikejar-kejar mantannya yang kece itu,lalu sekarang kata Nina dia punya cowok lain di Bandung sana. Nina gak mau cerita sih sama gue bagaimana dia bisa kenal sama cowok itu,Nina memang lebih cantik dari pada gue jadi wajar aja banyak cowok yang suka sama Nina.

"Nin semoga lo gak kayak gue ya....." kata gue

"lo belum bisa lupain Andi?yaudah lo cari aja gebetan disekolah ini"

"gak semudah itu" "kapan cowok lo ke jakarta,nanti kenalin gue ya" lanjut gue

"okesiiiiippppppppppp"

gue emang udah agak sedikit bisa ngelepas Andi,namun kalau gue bengong pasti Andi yang ada dipikran gue. kalau Andi dipikran gue,selalu aja gue ngestalk twitter Andi. gue penasaran,apa dia udah punya cewek baru atau belum? oh iyaaa...seenjak putus sama gue,Andi jarang banget  ngetweet di twitter,padahal cuma itu aja yang bisa bikin gue tau kalau Andi kenapa-kenapa.

"jangan nangis lah,kan masih ada gue" kata Raka yang tiba-tiba duduk di bangku depan kelas gue

"ah,apaan sih lo?urusin aja Nina yang gak bisa lo dapetin lagi"

"jleb. sial, sekarang gue udah agak bisa lupain Nina kok."

"yakin????? are you sure?"

"sure!"jawab Raka pasti

Raka betein,gak tau kenapa mood gue selalu hancur kalau disamping Raka. "EH" ucap gue spontan saat melihat tweet Andi "At Jakarta"

"kenapa?"tanya Raka

"pengen tau banget sih.." ujar gue dan langsung masuk ke kelas

Andi sekarang ada di Jakarta,aaaaah andai gue masih sama dia pasti gue bahagia banget kayak waktu itu.

"Nin,sekarang Andi dijakarta?" curhatku pada Nina yang baru saja gue temuin dikantin

"SERIUS?!? lo tau dari mana?"

"twitter............."

"udah lupain dong Ay,gue gak mau lo sedih"


sepulang sekolah ini padahal gue mau ajakin Nina ke toko buku,cuma Nina bilang dia harus nemenin nyokapnya belanja bulanan. pas gue mau ajakin Yulia,yulianya juga gak bisa karena dia mau LES. mama bisa gak ya nemenin aku?
"ma jalan yuk,ketoko buku" ujar gue

"ayuk tapi sekalian mama mau beli sepatu nih,udah rusak"

"ayuuk..tunggu ya ma aku rapih-rapih dulu"

seneng deh bisa jalan bareng mama,jarang banget gue punya moment kayak gini bareng nyokap.setelah berkeliling mall pertut gue pasti bunyikan pasti dong!!!! untung nyokap perhatian hufft~
"EH AYA" sapa Raka. kenapa harus RAKA SIH???

"ngapain lo?ngintilin gue ya?"

"dih GR amet sih lo!gue nemenin nyokap tau"

"yaudah ya gue mau makan sama nyokap"

"ikut"

"ayook cuma gak boleh seMEJA,terus bayar sendiri!" jawab gue cuek

"sip!"

Raka benar-benar nekat,dia serius ngikutin gue dan nyokap,jangan-jangan Raka suka lagi sama gue?diiiih sinetron banget sih gue. amit-amit deeeeeh.
Restoran ini memang enak,nyokap memang tau restorant yang maknyooos.
"Eh tadi mama ketemu Andi loh" kata mama sambil meletakkan makanan

"ANDI?dimana ma?sama siapa?terus mama negor?"

"di kasir,gak tau deh sama siapa. mama liat sih sendirian. gak mama ga sempat negor,kasir rame banget"

gue langsung ke kasir,gue sih gak niat untuk menyapa Andi atau hanya sekedar say hello. gue cuma penasaran,dia sama siapa kesini. di kasir udah gak ada Andi,gue lihat sekeliling restorant........ "itu andi" gumam gue dalam hati. Andi mendekati meja nomor..hmmm...nomor 13

"ayooo lagi mata-matain siapa sih lo?" kejut Raka

"sst diam,itu mantan gue!!! lihat dia sama cewek. apa dia udah punya pacar ya?"

"mungkin,samperin dong"

"GILA!!!"ternyata suara gue kekerasan,hampir sebagian melihat gue. mati,cewek bersama Andi pun melihat gue. gue langsung buru-buru ngumpet dibelakang Raka,untung tubuh Raka agak besar.

"Nina..............................." Raka berbisik

"huss Rak,,Rak. mana Nina?"

"itu sama mantan lo!"

NINA SAMA ANDI? MANA MUNGKIN,PACAR NINA KAN ORANG BANDUNG,BUKAN SURABAYA!!!! RAKA NGIGO PASTI!

gue langsung melihat ke arah Andi,serius cewek yang menoleh ke arah Raka itu si Nina..... gue melihat ekspresi Nina saat melihat gue dan Raka,dia tampak gemetaran dan mulutnya kayak orang gagu.
gue terkejut ABIS.
"samperin yuk" ajak Raka

awalnya gue gak mau,gue malu ketemu Andi. cumakata-kata Raka yang meyakinkan gue kalau gue harus berani,karena mereka yang salah. gue benar-benar gak mimpi,dihadapan gue benar-benar Andi mantan kekasih gue yang mutusin gue,dan Nina teman curhatan gue selama ini. ternyata Nina bohong,pacarnya bukan di Bandung melainkan di Surabaya,lalu Raka diputusin karena Andi. lebih sadisnya Nina malah bilang

"maafin gue Ay,kak Raka .. gue udah bohongin kalian,jujur gue memang udah cinta sama Andi saat lo kenalin. bahkan lebih cinta dari pada LO kak RAKA" nina seperti orang kesurupan saat bicara seperti itu.

gue gak mau banyak omong,gue langsung lari menuju nyokap,begitupun Raka. Raka nahan gue dan bilang
"hapus air mata lo! lo gak mau kan nyokap lo tau semua ini?" "maaf gue gak bisa lama-lama nemenin lo,gue harus antar nyokap pulang" lanjut Raka

gue tetap terdiam,bahkan sampai Raka keluar dari Restorant.

"gimana ketemu Andi?" tanya mama

"gak ma,mungkin dia udah pulang"

"yaaah sayang banget."

gue hanya tertawa  dengar kata-kata mama. di perjalanan pulang,gue benar-benar harus kuat nahan air mata biar nyokap gak tau semua ini. gue benar-benar gak nyangka sama kedua orang yang gue cintai selama ini. NINA dan ANDI!!!!! gue jadi ingat saat pertama kalinya gue kenalin Andi dan Nina,menyebalkan!!! bagaimana bisa mereka jadian?bagaimana bisa Nina tega menusuk sahabatnya sendiri dari belakang?bagaimana bisa Nina bertopeng dua agar aku tidak marah? mereka khianat.................

sesampai di depan rumah,sudah ada Raka yang nunggu gue dan nyokap pulang.
"maaf tante saya mau izin bawa Aya main boleh ya tante?" izin Raka ke nyokap.

gue langsung di bawa pergi sama Raka,gue sendiri gak tau mau di bawa kemana,gue cuma nangis diperjalanan......... Raka tetap aja nasehatin gue,yang gue ingat Raka sempat bicara
"udah jangan nangis,gue juga gak nyangka ternyata Nina sekejam ini. bahkan karena kejadian tadi,rasa suka gue ke Nina bener bener 100 persen hilang. seharusnya lo juga"

"lo baru berapa minggu sama Nina,sedangkan gue?9 bulan raaak"

Raka berhenti di sebuah caffe,caffe ini nyaman banget. Raka malah merhatiiin gue nangis

"sabar ya,hapus air mata lo!"

"kok lo baik sama gue kak?" tanya gue tersedu

"kakak? lo manggil gue kakak?selamat yaaa!" ledek Raka

"emang kenapa sih gue manggi lo kakak?lo kan kakak kelas gue. emang cuma Nina doang yang boleh manggil lo kakak?" gue menjawab dan kembali nangis setelah mengucapkan nama Nina

"tuuuhkan udah ah,gue bercanda kali"

sudah sejam di caffe ini,hati gue mulai aga sedikit tenang,ditambah Raka menasehati gue gitu kayak pujangga cinta. dia selalu aja ngelawak,dan itu bisa bikin gue lupa kejadian tadi. hari semakin malam,gue masih stay di caffe ini bareng Raka. tapi pikiran gue masih ke Nina dan Andi, "pasti selama ini Nina cerita sama Andi kalau gue belum bisa move on,sering ngestalk twitternya dan segalanya" gumam gue.

cinta itu memang kadang tidak bisa dipaksakan,tidak bisa diatur,mengalir begitu saja namun bisa kita jaga kalau kaduanya menginginkan keutuhan cinta itu.


setelah kejadian kemarin gue sudah gak dekat lagi dengan Nina,bahkan Nina tidak mau meminta maaf sedikitpun dengan gue. semuanya gue ceritain dengan Yulia,gue harap Yulia benar-benar sahabat gue sesungguhnya. Yulia cuma ngelus dada doang akan kejadian itu.
"sekarang kebongkarkan Andi itu siapa?" kata Yulia sambil meluk gue

"Andi seperti ini karena nina yul...."

semenjak kejadian itu pula,gue semakin dekat dengan Raka,dan kadang gue manggil Raka dengan sebutan KAKAK loh ciye. sekarang gue udah agak gak peduli lagi tentang Nina dan Andi,sekarang juga gue gak butuh Nina untuk antar jemput gue,karena ada Raka. gue udah kayak orang pacaran sama dia,tapi kita gak pacaran kok,kita udah kayak saudara loh. Raka serin banget ngajak gue jalan-jalan,sampai ke beberapa tempat futsal. karena itu juga gue bisa dekat sama Udin dan teman-teman futsal lainnya.

"kok diam?" tiba-tiba Raka dan udin menghampiri gue yang sedang bengong melihat orang main futsal

"ih kalian berdua"

"mikirin Andi kali....." ejek Udin

"apaan sih?gue udah lupa sama dia,plis gue ada lo berdua kok" jawab gue sambil senyum

Raka pun mengedipkan sebelah matanya dan kita bertiga TOS.

"besok lo berdua ngumpul ya dirumah gue." ucap Raka

"ngapain bos?" tanya ku serempak dengan Udin

"udaaaaaaaah kita happy happy,lo jemput  Aya ya. kasihan dia anak manja" jawab Raka dengan laga tengilnya

"dih tengil amet lu"

"kata lo gue ganteng.....bukan tengil" sekali lagi Raka tengil hahaaaaa

Dunia ini indah banget tanpa ada seorang pengkhianat.



 
Cerpen ini udah lama banget di buat, sewaktu gue kuliah. Cuma baru sempet di posting sekarang hehe. Have fun Guys





Diberdayakan oleh Blogger.
 

"coretan-rahmah" Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template