Sabtu, 07 Mei 2016

SAMAPTA PUSDIKLAT ANGK.II (SEASON SATU)

0 komentar
Oke kita mulai. Dari zaman kuliah cerita yang paling hits dari beberapa senior dan dosen adalah cerita mereka saat samapta. Dengernya sih kayak "ngeri juga ya" "untung masih lama" " duh males banget deh samapta" "yaampuuuun"

Tapi ternyata waktu itu cepat banget men. Kayaknya baru kemarin gue denger cerita samapta dari senior dan dosen daaaaaaaan ternyata besoknya gue udah dipanggil. OMG OMG DOUBLE TRIPLE OMG!!!!!!!!!!

Pas mau samapta gue sempat bilang sama kakak gue "gue belum siap kak" but siap ga siap waktu itu datang juga.

Gue samapta dari tanggal 14 maret-15april kurang lbh 33 hari lah yak.

Hari pertama pas pembukaan samapta aja suasana udh beda banget udah disuruh merayap aja di aspal menuju aula padang soedirjo (ada penyambutan dari penyelenggara).

Pagi-pagi sampai siang sebenarnya kita belum ada kegiatan,masih nungguin temen2 yg belum tes kesehatan.

Semua dimulai saat dzuhur usai,kita para Siswa samapta disuruh ke barak gitudeh,waktunya gak lama tiba2 udah ada suara tembakan disuruh ke lapangan hijau (FYI: LAPANGAN HIJAU adalah sebuah lapangan di pusdiklat yang tidak diaspal atau disemen alias penuh dengan tanah+rumput2an. Yang dimana pasti lapangan tersebut sudah SENGAJA dibuat basah sehingga lumpur itu terjadi).

Dilapangan hijau, ada namanya upacara pembukaan MINGGAR,alias minggu penyegaran (FYI: MINGGAR adalah dimana para siswa samapta tidak diizinkan masuk barak,tidak bisa mandi,ganti pakaian dan lain-lain).
Taraaaa ini adalah hal yang paling gue keselin...kzl se-kzl kzl-nya! Setelah upacara pembukaan minggar kita itu disuruh bolak balik dari lapangan hijau ke lapangan depan barak ampe berapa kali gue lupa,intinya banyak banget. Itupun bolak baliknya dengan berbagai macam gaya,merangkak,guling2,merayap.dan masih banyak gaya lainnya yang tidak mungkin dijelaskan WKWK.
Saat itulah lutut yang gue jaga selama ini berdarah dan sakit bgt...bgttttttt!!!!

Skip

Minggar terjadi CUKUP 4 hari saja,iya...CUKUP. Bahkan berlebih gue rasa wkwk. Saat minggar setiap pagi setelah melaksanakan apel pagi di lapangan hitam (FYI: LAPANGAN HITAM adalah lapangan dimana pertama kali lo masuk pusdiklat bea dan cukai lo akan menginjak lapangan yang beraspal,maka dari itu disebut lapangan HITAM. Iya...Hitam karena aspal)
Kita disuruh lari menuju lapangan hijau sambil bilang "siswa...siswaa...siswaa.." tenang gaeeesss disini gue sama temen2 gue bisa ketawa kok sambil lari,ntah kenapa gak ada takut apalaagi males,mungkin karena minggu pertama yaak.

Dan apbila telah sampai dilapangan hijau,ya gitu hhmmmm.... Disuruh guling2 siswinya dilumpur. Bolak balik dah ampe baju biru dongker jadi warna cokelat. Setelah puas guling2 kita disuruh jalan jongkok atau merangkak menuju kolam sukun (FYI: KOLAM SUKUN adalah suatu kolam(seperti kolam renang) berukuran kecil yang berada dilapangan hijau tepatnya di bawah pohon SUKUN)
Nah....
Sebelumnya kan gue pernah cerita kalau lutut gue berdarah dihari pertama,nah besok2nya kalau disuruh ngerangkak gue bener2 sakit bgt,sampai pernah gue keringat dingin saking sakitnya men.
Setelah itu gue gamau mencelakai diri gue, karena gue sayang sama diri gue sendiri#tsah jadi kalau disuruh merangkak akhirnya dengan ide gue sendiri gue jalan jongkok. Padahal ya merangkak itu lebih enak drpd jalan jongkok,iya kalau lutut lo dalam keadaan sehat!! Kalau ada pelatih yang bilang "siswi kok kamu jalan jongkok?" bilang aja "siap lutut sakit pelatih"
Gausah takut si
Pelatih itu tau kemampuan kita,kalau sakit gak akan menuntut kita untuk melakukan hal yg kita gabisa. Jadi w o l e s iya woles..tapi kesel jg wkwk

Skip

Kegiatan kita minggar setelah "bermain" di lapangan hijau kita harus jalan jongkok+ merayap kadang guling kadang merayap punggung menuju lapangan hijau. Sambil bilang "siswa...siswaaa" kalau semuanya sudah sampai lapangan hitam kita jalan jauh gitudey,tapi sebelumnya kita makan snack di lapangan depan kantor pusat (bayangin makan dengan keadaan bau busuxxxxx) Trs jalan dan ujung2nya ada di sungai gangga( FYI: SUNGAI GANGGA bukanlah SUNGAI,BUKAN! Tapi lebih tepat disebut selokan dibelakan kantor pusat. Gue sendiri gatau kenapa disebut SUNGAI ATAUPUN SUNGAI GANGGA.  Mungkin, biar dikata lebih sopan atau lebih enak didegar daripada disebut SELOKAN)

Ini bener2 jorok gaes,tapi mengingat gue udah kotor jadi ga ada yang perlu ditakuti sih, tiduran di sana sungai gangga,tengkurap,duduk,jongkok. Pokoknya dari ujung ke ujung basah kena air itu. Btw sungai gangga ini warbiyaza loh sampai pelatih punya lagunya

๐ŸŽต๐ŸŽต๐ŸŽถsungai gangga tak akan kulupa..
Tempat kita berlatih bersama...
Siang malam selalu ditempaa...
Tuk menjadi pegawai beacukai...
Tuk menjadi pegawai beacukai...
Itulah harapan bangsa dan negara...
Tuk menjadi pegawai beacukai....๐ŸŽถ๐ŸŽถ๐ŸŽต๐ŸŽต

Skip

Udah selesai 'mandi' di sungai gangga kita balik ke pusdiklat. Disini kita disiram pakai air, lo tau ga selang pemadam kebakaran?nah kita disiram pakai itu. Ini momment yg gue suka bgt,seenggaknya tubuh gue sedikit bersih ya.hmmm nah setelah ini kita makan siang dan sholat,biasanya setelah sholat latihan fisik (atau biasa dikatakan 'disiksa') sudah selesai,biasanya kita materi,latihan PBB,dan sekalipun ada ya tiba2 kita dijemur atau senam disiang hari-_-

Tidur?nah kalau tidur pas minggar iru tidurnya dikuburan deket pusdiklat (gak deket juga weeeeee mayan jauh kalau jalan). Dikuburan?takut?Alhamdulillah ga takut, antara gak takut atau emang udah pasrah karena ngantuk banget. Udah ga peduli deh tidur diatas kuburan beneran,beralasan tanah. Soalnya kalau gatidur rugi men,besok kegiatan banyak pasti butuh tidur. Tapi ntar kita bangun kalau ga jam 1 ya jam set.2 pagi untuk balik kepusdiklat dan melanjutkan tidur di teras Aula. Yg gue gasuka dari tidur dikuburan itu adalah Dingin!!!!!! Pertama kalinya gue menggigil sampai mulut gue bergetar sendiri.
Nah kira2 4 hari minggar seperti itulah kegiatannya.
Bentar bentar gue ngantuk bgt,istirahat dulu. Nanti gue bakal cerita tentang samapta gue sampai selesai kok di next post ya;)


Tidak Sekarang (suara hati)

0 komentar
Sebab yang mencintaimu tidak hanya aku, aku lebih baik memilih diam. Agar kau tidak perlu kerepotan menghindariku setiap kali bertemu. Agar aku bisa menjadi temanmu. Agar kau tidak khawatir bersamaku.

Sebab yang mencintaimu tidak hanya aku, aku memilih diam. Bukan berarti aku takut. Aku hanya tidak ingin menjadi orang yang banyak bicara. Lebih baik aku bersabar terhadapmu.

Aku tidak ingin kau merasa tidak nyaman berada di dekatku. Biarlah semua menjadi rahasia yang tidak seorang pun tahu. Tidak akan ada teman yang menggoda saat kita berada di tempat yang sama.

Kau bisa bebas bercerita dan bermain bersama. Tanpa perlu merasa apa-apa. Tanpa perlu susah payah menghindariku hanya karena perasaanku. Tidak perlu sungkan membalas pesanku hanya karena khawatir menimbulkan sesuatu.

Biarlah semua aku simpan rapi. Agar aku bisa menjadi temanmu saat ini. Dan kau bisa menghadapi hidupmu tanpa perlu memikirkan bagaimana perasaanku. Kita tetap bisa saling bercerita sepanjang kita mau tanpa kau merasa ragu. Kita tetap bisa bermain bersama dengan teman yang lain dalam satu meja, tertawa bersama, tanpa rasa canggung.

Biarlah semua seperti ini. Keadaan ini aku pertahankan bukan karena aku takut memulai. Aku justru takut merusak suasana di waktu yang tidak tepat. Tidak semua perasaan harus dikatakan saat itu juga bukan?

Aku ikhlas

0 komentar
Mulai ada ikhlas tumbuh dihati.
Berapa lama aku menunggu hari ini tiba menuju.
Setiap hari dipupuki rasa rindu.
Namun kini aku ikhlas atas ketentuanNya.

Biarkan ikhlas semakin tinggi.
Sehingga tak pernah ada risau saat rindu harus menyapa.
Jangan biarkan tangan tangan berdosa mencabutnya.
Akan sakit daku....
Akan menangis pasti...

Jangan
Jangan sentuh keikhlasan yang selama ini aku tunggu.
Apalagi untuk mencabutnya.
Jangan
Aku akan benci.

Sudah tumbuh ikhlas dihati
Membuat aku tenang setiap detiknya.
Dan apalah arti semua yang selama ini aku tak ikhlaskan.
Tak ada artinya.

Tahukah kamu?
Aku bodoh melindungi sesuatu disaat diriku tercambuk dosa.
Aku bodoh mempertahankan sesuatu disaat akar-akarku tak lagi kuat menggenggam bumi.
Aku bodoh menginginkan sesuatu itu tetap,padahal ia pandai berjalan,bahkan berlari.
Ya,aku bodoh mengapa membiarkan aku bodoh karena sesuatu yang bodoh pula.

Dan aku ikhlas kini,
Benar ikhlas.
Tak akan lagi aku paksa.
Tak akan lagi aku melindunginya.
Aku ikhlas


Diberdayakan oleh Blogger.
 

"coretan-rahmah" Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template