Sabtu, 27 Februari 2016

Molekul kecil

0 komentar
Setiap kali aku uraikan hingga bertemu dengan molekul molekul terkecil.
Aku tau siapa penciptanya.
Tuhan menciptakan sebuah pribadi mandiri diantara makhlukNya.

Dan setiap kali aku uraikan hingga aku tau siapa manusia pertama didunia ini.
Begitu hebat Tuhanku yang mampu menyebarkan ciptaannya pada tempat-tempat yang sempurna bagi setiap insan.

Molekul kecil yang telah melalui beberapa tahap hingga mereka seperti diasingkan.
Molekul kecil yang bersembunyi pada fungsi seolah kami lupa bahwa awal mula ialah titik terpenting.

Sungguh besar sang pencipta ratusan juta molekul kecil tersebut.

Rabu, 10 Februari 2016

Kau ingin pulang?

0 komentar
Aku sudah semakin nyaman dengan keadaan ini.
Keadaan sepi ini membuat aku lebih tenang.
Aku harap kau pergi dan akan kembali pada waktunya
Semoga kau tak lupa jalan pulang

Banyak tamu yang menyapa
Dan izin untuk menempati tempatmu.
Aku tak bisa
Karena aku tau kau masih ingin kembali menempatinya.

Aku tak tau bagaimana aku seberharap ini untuk kau pulang kembali.
Padahal aku lupa membekalimu jutaan peta.

Aku sudah nyaman dengan sepi ini.
Bahkan perasaan rindu tak asing lagi disini.
Aku tak tau apa yang kau perjuangkan diluar sana.
Aku tak tau apa yang kau temukan diluar sana.
Aku tak tau apa yang kau pikirkan diluar sana,menetap diluar?apa kembali pulang didekat aku?

Namun aku menunggu dalam doa ku
Aku menunggu.
Jikalau bukan kamu yang mengetuk
Pastilah dia lebih baik darimu

Kamis, 04 Februari 2016

Aku pernah.

0 komentar

Aku pernah hancur kerana terlalu percaya.

Aku juga pernah patah kerana memilih orang yang salah.

Aku pernah terkubur dalam hati seseorang yang aku selami dengan niat untuk aku bisa mengerti.

Aku pernah memutuskan berjuang untuk hati yang memperjuangkan orang lain.

Aku pernah tercerai berai ketika kasihku tak sampai.

Aku pernah tertusuk kepingan hatiku sendiri yang retak ketika sedang berusaha menyusun lalu kau datang lagi.

Aku pernah jatuh karena cuba beri kesempatan pada hati.

Aku pernah ditinggalkan karena menunggu.

Aku juga pernah dihakimi karena melindungi.

Aku pernah ditinggal pergi karena tak cukup memberi.

Aku pernah ditikam karena terlalu jujur pada hati sendiri.

Aku pernah disalahkan karena bicara yang sejujurnya.

Aku pernah disuruh menunggu ketika dia sedang menunggu orang lain.

Aku pernah seperti itu.. Sehancur itu aku pernah bangkit hanya untuk dihancurkan kembali.

Kini.. Aku bangkit bukan untuk dihancurkan semula. Aku juga layak untuk bahagia seperti orang lain. Aku juga layak merasai kegembiraan dalam setiap kehidupan yang ada. Hatiku telah dijaga dengan Rapi oleh Tuhanku. Jika aku menjaga hubungan aku dengan Tuhanku, inshaAllah hati aku tak akan hancur lagi. Kini aku kembali tersenyum. Indah. Bahagia. Bersama Tuhanku.

Aku Pernah,
.

Selasa, 02 Februari 2016

Bangunan

0 komentar
Aku hafal pada setiap sudut ruang itu.
Bangunan yang didirikan jauh sebelum aku pandai merengek.

Dan siapa yang sangka bangunan itu memiliki rasa nyaman sendiri bagiku.
Bangunan yang dimana aku nyaman menari dan bertingkah konyol menjadi diriku sendiri.

Aku tau betul bagaimana rasanya hidup ditengah2 bangunan megah itu.
Aku tau bangunan itu tua
Namun tak pernah terlihat membosankan.

Aku yg sudah tidak pernah bersinggah pada tempat itu,merasa kehilangan duniaku.
Aku merasa ada yg ganjil saat tak kutemui lagi keramik gedung itu yang membuatnya semakin nyaman.

Taman tamannya,itu dulu tempat aku beristirahat setelah aku kelelahan berjalan.
Aaahhhh bangunan itu.
Dia buka hanya sekedar bangunan.
Dia berhasil membuat aku gila!!!
Mana bisa aku bisa senyaman ini dengan sebuah bangunan tua.

Rasanya agak geram mengapa aku harus sebentar untuk disana?
Takbisakah lebih lama sebentar?
Belum banyak sejarah yg aku ukir.
Belum tajam rasanya kesenangan aku runcing disana,dibangunan itu.

Aku rindu berlari dari timur ke utara
Dari selatan ke barat.
Aku rindu melihat bintang dari atas bangunan itu.
Aku rindu merasa kelelahan digedung itu.
Dan.
.
.
.
Izinkan aku kembali

Bangunan itu
Dimana aku merasa mendapatkan zona kenyamanan.
Dimana aku merasa menjadi aku dan taj ada yg berani merubahnya.

Bangunan itu
Dimana aku pernah mengukir kelaparan dan kehausan.

Bangunan yang di dirikan jauh sebelum aku mengerti.
Namun berhasil membuat aku nyaman dan rindu ingin berinjak dibangunan itu

Aku tak mengerti,jangan tanya aku mengapa aku sangat nyaman disana.
Aku nyaman menjalani sepenuhnya hariku disana.


Dia hanya benar benar sebuah bangunan.
Diberdayakan oleh Blogger.
 

"coretan-rahmah" Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template